PLC
(Programmable Logic Controller)
Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi
kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam.
Definisi Programmable
Logic Controllermenurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan didisain untuk
pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang
dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan,
pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui
modul-modul I/O dijital maupun analog.
Berdasarkan
pada standar yang dikeluarkan oleh National Electrical Manufacture
Association (NEMA) ICS3-1978 Part ICS3-304, PLC didefinisikan sebagai suatu
peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori yang dapat
deprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi khusus
seperti logic, sequening, timing,
counting, dan aritmatikauntuk
mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital input/output modules.
Berdasarkan
namanya konsep PLC adalah sebagai berikut :
1.
Programmable
Menunjukan kemampuan dalam hal memori
untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi
atau kegunaannya.
2.
Logic
Menunjukan kemampuan dalam memproses
input secara aritmatik dan logic, yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain
sebagainya.
3.
Controller
Menunjukan kemampuan dalam mengontrol
dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC
ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu
system control. Selain dapat deprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan
diopersikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan dibidang pengoprasian
computer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemograman yang mudah dipahami
dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan
software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukan.
Alat
ini bekerja berdasarkan input-input yang ada dan tergantung dari keadaan pada
suatu waktu tertentu yang kemudian akan meng-ON atau meng-OFFkan output-output.
Logika 1 menunjukan bahwa keadaan yang diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. PLC juga dapat diterapkan untuk
pengendalian system yang memiliki output banyak.
Fungsi
dan kegunaan PLC sangat luas.Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan
secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut :
1.
Sekuensial Kontrol
PLC memproses input sinyal biner menjadi
output yang digunakan untuk keperluan pemprosesan teknik secara berurutan
(sekuaensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses
sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat.
2.
Monitoring Plant
PLC secara terus menerus memonitoring
status suatu system, misalnya temperature, tekanan, tingkat ketinggian. Dan
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol,
misalnya nilai sudah melebihi batas, atau menampilkan pesan tersebut pada
operator.
Sedangkan
fungsi PLC secara khusus adalah dapat memberikan input ke CNC (Computerized
Numerical Control). Beberapa PLC dapat memberikan input ke CNC untuk
kepentingan pemrosesan lebih lanjut. CNC bila dibandingkan dengan PLC mempunyai
ketelitian yang lebih tinggi dan lebih mahal harganya. CNC biasanya dipakai
untuk proses finishing, membentuk benda kerja, moulding dan sebagainya.
Prinsip
Kerja PLC
Pada
perinsipnya sebuah PLC melalui modul input bekerja menerima data-data berupa
sinyal dari peralatan input luar (eksternal input device) dari system yang
dikontrol. peralatan input luar
tersebut antara lain berupa saklar, tombol, sensor. Data-data masukan yang
masih berupa sinyal analog akan diubah oleh modul input A/D (analog to digital
input modul) menjadi sinyal digital. Selanjutnya oleh prosesor sentral (CPU)
yang ada di dalam PLC sinyal digital itu diolah sesuai dengan program yang
telah dibuat dan disimpan di dalam memori. Seterusnya CPU akan mengambil
keputusan dan memberikan perintah melalui modul output dalam bentuk sinyal
digital. Kemudian oleh modul output D/A (digital to analog module) dari system
yang dikontrol seperti antara lain berupa kontaktor, relay, solenoid, heater,
alarm dimana nantinya dapat untuk mengoprasikan secara otomatis system proses
kerja yang dikontrol tersebut.
semoga bermanfaat....... n_n"v